Radio

Berdakwah Tidak Dengan Cara Yang Hara

 

JEJAK111Ada sebagian orang yang mengaku menyerukan dakwah salafiyah, namun mereka berdakwah dengan cara mencampur adukkan antara yang haq dan yang batil, menggunakan sarana- sarana yang diharamkan Allah  َّعَزَّ وَجَل dan Rasul-Nya  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّمَ , seperti duduk dengan wanita seperti yang dilakukan seorang dai berinisal BS, berbicara dengan diiringi aransemen musik, seperti yang dilakukan oleh BS pula, atau berdakwah melalui skenario drama singkat, seperti yang dilakukan seorang dai berinisial MAB, dan model-model dakwah yang mencampuradukkan antara yang halal dan yang haram, sungguh Rasulullah  َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّم berlepas diri dari cara dakwah semacam ini. Perhatikan dengan baik hadits berikut ini:
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: «مَا خُيِّرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَمْرَيْنِ، أَحَدُهُمَا أَيْسَرُ مِنَ الْآخَرِ، إِلَّا اخْتَارَ أَيْسَرَهُمَا، مَا لَمْ يَكُنْ إِثْمًا، فَإِنْ كَانَ إِثْمًا، كَانَ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْهُ» متفق عليه
Dari Aisyah رَضِيَ اللهُ عَنْهَا berkata: Tidaklah Rasulullah  َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّم diberi pilihan terhadap dua perkara, yang salah satunya lebih mudah dari yang lainnya, Beliau memilih yang termudah dari keduanya selama tidak mengandung dosa. Jika didalamnya mengandung dosa,  Beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّمَ manusia yang paling jauh darinya.” (Muttafaq Alaihi)
Semoga kaum muslimin, lebih terkhusus lagi yang semangat untuk berjalan di atas bimbingan Rasulullah  َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّم dan para sahabatnya, segera sadar dan tidak tertipu dengan cara-cara dakwah yang menyesatkan. Wallahul muwaffiq.

MENDAKWAHKAN AL-HAQ, DENGAN CARA YANG HAQ
Berkata Al-Allamah Muhammad Nashiruddin Al-Albani  رَحِمَهُ اللهُ :
دعوة الحق تضاد دعوة الباطل ، فلا يجوز مراعاة مشاعر الناس…. فالصدع بالحق لا يعني مراعاة مشاعر الناس ما دام بالأسلوب الحق.
“Dakwah yang haq selalu berlawanan dengan dakwah yang batil, maka tidak boleh meninjau (kebenaran) berdasarkan perasaan manusia…, membela kebenaran bukan berarti menyesuaikan dengan perasaan manusia, selama dilakukan dengan metode yang benar.” (SilsilahnAl-huda wan- nuur:713)

Sumber: https://telegram.me/Askarybinjamal

Komentar

Unduh Aplikasi Android Radio Islam Samarinda

Postingan populer dari blog ini

Siapa Salafy? Siapa Wahabi?

Hadirlah Kajian Islam Ilmiah Samarinda